Seminar Peran Mahasiswa Elektro Di Era Revolusi Industri 4.0. dan Society 5.0.
Seminar Peran Mahasiswa Elektro Di Era Revolusi Industri 4.0. dan Society 5.0.
Peran mahasiswa teknik elektro dalam era Revolusi Industri 4.0 dan munculnya konsep Society 5.0 sangatlah penting dan memiliki dampak yang signifikan dalam menghadapi perubahan teknologi dan masyarakat. Mahasiswa dituntut untuk berfikir kritis, kreatif, serta mampu memunculkan ide-ide atau inovasi baru di tengah-tengah masyarakat yang disuguhkan dengan teknologi digital.
Revolusi industri 4.0 mengharuskan pendidikan tinggi untuk menyesuaikan diri guna melahirkan lulusan yang kompeten, kreatif dan mampu beradaptasi di era digital. Dengan kemunculan era society 5.0 ini telah memberi pengaruh yang sangat besar terhadap dunia pendidikan. Tantangan yang dihadapi pun sangat lah tidak mudah, oleh karena itu mahasiswa harus bijak dalam memanfaatkan teknologi digital pada masa kini demi kemajuan dunia pendidikan.
Untuk itu guna memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan, Himpunan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) menyelenggarakan seminar yang bertajuk “Peran Mahasiswa Elektro di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0”. Seminar yang dilaksanakan pada hari Selasa (7/12/2023) dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik Abdul Azis, S.T., M.T., Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Elektro Emidiana, S.T., M.T., Kasubag. Kemahasiswaan Fakultas Teknik Endang Kurniawan, S.T dan mahasiswa serta tamu undangan. Dengan moderator Vioranda Charlendo Mahasiswa T. Elektro), menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni : Ir. M. Saleh Al Amin, M.T (Tenaga ahli MEP) dan M.A. Hamdatul Rovikoh (PT. PLN Persero).
Ir. M. Saleh Al Amin, M.T yang merupakan Dosen Tetap Fakultas Teknik UPGRIP dengan materi “Peranan Tenaga Mekanikal Elektrikal Plumbing (MEP) Dalam Pembangunan Di Sumatera Selatan” dalam paparannya menjelaskan, tenaga ahli MEP saat ini sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan, pemasangan, penginstalan dan inspeksi di lapangan, dan menganalisis hasil pekerjaan, juga harus mampu merencanakan dan melakukan review terhadap hasil perencanaan dalam pembangunan. Tenaga ahli MEP yang ada pada saat ini masih sedikit karena SDM yang tersedia masih sangat kurang. Untuk itu dengan melihat celah yang ada, mahasiswa harus bisa memanfaatkan hal itu dengan menyiapkan diri agar pada saat lulus nanti memiliki nilai lebih. Tentunya dapat terwujud dengan terus belajar dan mengikuti pelatihan.
Sementara itu narasumber kedua M. A. Hamdatul Rovikoh, yang merupakan Manager Pemasaran PLN UID S2JB dari PT. PLN Persero, memaparkan materi tentang layanan PLN, solusi kelistrikan melalui PLN Mobile, dan aksi mitigasi PLN menghadapi perubahan iklim. Hamdatul Rovikoh juga berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang tantangan dan kompetensi yang harus di siapkan agar mampu untuk bersaing di masa datang. “Mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi pada dunia saat ini. Di era sekarang jangan terlalu cepat memutuskan sesuatu hanya berdasarkan info yang kita terima, baik itu yang kita dapat dari media sosial maupun yang lain. Mahasiswa jurusan teknik elektro dapat menjadi penggerak utama dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Dan jangan lupa peranan perempuan di zaman sekarang dapat memberikan kontribusinya secara signifikan dalam menciptakan perubahan positif baik dalam dunia teknologi maupun sosial. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya “Srikandi PLN” yang telah memberikan sumbangsihnya di bidang kelistrikan. Segala sesuatu yang kita cita-citakan akan mampu kita gapai asal dengan niat dan kesungguhan”, tungkas Hamdatul Rovikoh mengakhiri paparannya.
Seminar yang berlangsung dengan penuh semangat dan antusias, yang dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan kepada kedua narasumber, diakhri dengan pemberian sertifkat pemateri dan moderator, poto bersama dan pemberian cindera mata dari PLN kepada peserta yang terpilih.